BAB II . MODEL REGRESI
BAB II
MODEL REGRESI
1.
Rangkuman
Model regresi mempunyai karakteristik berupa banyaknya
variable-variable atau faktor-faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kondisi
demikian menyebabkan kesulitan dalam menentukan faktor apa saja yang menyebabkan
faktor tertentu. Beberapa faktor mungkin mempunyai tingkat signifikansi yang
tinggi, sementara yang lain mungkin tingkat signifikansinya rendah atau bisa
disebut tidak signifikan. Untuk mengidentifikasi beberapa variable maka
dibenarkan untuk mengabaikan variable-variable yang lain dengan cara membuat
model yang menjelaskan variable-variable yang hendak diteliti saja. Sedang untul
variable-variable lain yang terkait tapi tidak diabaikan. Hal ini dibenarkan
dalam keilmuan sosial (ekonomi), karena terlalu banyak faktor-faktor yang
saling terkait dan sangat sulit untuk diidentifikasi secara menyeluruh sehingga
perlu asumsi yang menganggap tidak adanya perubahan dari variable-variable yang
disebut dengan cetris paribus.
Penulisan model dalam ekonometrika adalah merupakan
pengembangan dari persamaan fungsi secara matematis =, karena pada hakikatnya
sebuah fungsi adalah sebuah persamaan yang menggambarkan hubungan sebab akibat
antara sebuah variable dengan satu atau lebih variable lain. Penulisan model
dalam bentuk persamaan fungsi tersebut dicontohkan dalam bentuk persamaan
sebagai berikut :
Persamaan Matematis :
è Y = a + bX .
. . . . (pers.1)
Persamaan Ekonometrika :
è Y = b0 +
b1X + e .
. . . . (pers.2)
Munculnya e (error term) pada persamaan ekonometrika
merupakan suatu penegasan bahwa sebenarnya banyak sekali variable-variable bebas yang mempengaruhi variable terikat (Y),
karena dalam model tersebut hanya ingin melihat pengaruh suatu variable X saja,
maka variable yang lainnya dianggap bersifat tetap ( ceteris paribus) yang
dilambangkan dengan e.
Berbagai model persamaan fungsi seperti pers.2 yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadp variable terkait,
persamaan tersebut disebut juga sebagai persamaan regresi. Model regresi pun
memiliki berbagai macam bentuk yang terlihat pada scatterplott nya. Jenis model
tersebut yaitu :
Model Regresi Linier
Model linier
dibedakan menjadi Single model linier karena variable bebasnya berjumlah satu degan batasan pangkat satu, sedangkan
Mulitiple linier apabila variable lebih dari satu variable dengan batasan
pangkat satu. Dengan contoh persamaan sebagai berikut :
è Y = b0 +
b1X + e . . . . .
(pers.3)
è Y = b0 +
b1X + B2X2 + . . . + bnXn
+ e . . . . . (pers.4)
Model Kuadratik
Model kuadratik dapat
diketahui dari adanya pangkat dua pada salah satu variable bebasnya . dapat
dilihat dari scatter plott yang menunjukan kecenderungan membentuk lengkung. Ditulis
dengan persamaan berikut :
è Y = b0 +
b1X1 + B2X12 +
e . . . . . (pers.5)
Model Kubik
Model kubik dapat
diketahui dari adanya pangkat tiga pada salah satu variable bebasnya dan sering
disebut dengan fungsi berderajat tiga. dapat dilihat dari scatter plott yang
menunjukan kecenderungan membentuk lengkungan dengan arah yang berbeda.fungsi
kubik memiliki sebuah titik belok (inflexion point) yaitu titik peralihan
bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau cembung menjadi cekung. Ditulis dengan
persamaan berikut :
è Y = b0 +
b1X1 + B2X12 +
B2X13 + e . . . . . (pers.6)
Notasi model :
Y = memerankan fungsi sebagai variable dependen / terikat
X = menggambarkan
variable yang mempengaruhi / bebas
b0 = konstanta / intercept yang merupakan
sifat bawaan dari variable Y
dapat
ditulis dengan huruf a, α, atau β0
b1, b2, bn = parameter
slope atau kemiringan garis regresi
parameter
ini menunjukan beta / koefisiensi korelasi yang sekaligus menunjukan tingkat
elastisitas dari variable X tersebut. Nilai beta memungkinkan untuk bernilai
positif yang menunjukan hubungan searah antara variable X dan Y
dengan artian jika X mengalami peningkatan maka Y juga mengalami peningkatan
begitupula sebaliknya, sedangkan jika bernilai negatif maka hubungan antara X
dan Y saling berlawanan dengan artian jika X meningkat makan Y menurun
begitupula sebaliknya.
(b) = nilai koefisien/korelasi
e = error term atau kesalahan pengganggu
tidak
jarang dituliskan dengan symbol ε atau µ , bersifat dasar distrubance error atau stochastic
disturbance
Secara spesifik model dalam ekonometrika dapat dibedakan
menjadi model ekonomi dan model satistic sebagai berikut :
Model ekonomi
dituliskan dalam bentuk
Y = b0 +
b1X1 + B2X2
b = parameter,
menunjukan ketergantungan variable Y terhadap variable X
b0
= intercept, menjelaskan nilai variable terikat ketika masing-masing variable
bebasnya bernilai 0 (nol)
Model statistik dituliskan dalam bentuk :
E (Y) = b0 + b1X1 + b2X2
Karena nilai
harapan maka tentu tidak akan secara pasti sesuai dengan realita, oleh karena
itu akan mucul nilai random error term (e), nilai e sendiri merupakan selisih
antara nilai kenyataan dan nilai harapan yang ditulis sebagai berikut :
e = Y – E(Y) atau e = Y – Ý
jadi e = Ý + e
karena Ý = E(Y) = b0
+ b1X1 + b2X2
maka Y = b0 + b1X1
+ b2X2 + e
tanda e mencerminkan distribusi probabilitas,
2. Simpulan
Model regresi terdapat dua jenis variable, yaitu variable
terikat dan variable bebas, yang dipisahkan oleh tanda persamaan. Variable terikat
sering disimbolkan dengan Y yang bisa disebut juga dengan variable dependen,
variable yang dijelaskan, variable yang diestimasi, variable yang dipengaruhi
dengan ciri sebelah kiri tanda persamaan adalah (-). Sedangkan variable bebas
disimbolkan dengan X yang sering disebut juga variable indipenden, variable
yang mempengaruhi, variable penjelas, variable prediktor dengan ciri terletak
pada sebelahkanan tanda persamaan (=).
3. Jawaban
pertanyaan :
a. Model adalah suatu teknit statistik yang menggunakan
hubungan anatara dua variable atau lebih untuk mendapatkan garis yang fit
sehingga satu variable dapat diprediksi atau diestimasi berdasarkan variable
lainnya.
b. Jenis-jenis model ekonometrika :
Model
Regresi dibagi menjadi tiga :
-
Model
Regresi Linier
-
Model
Regresi Kuadratik
-
Model
Regresi Kubik
Secara
Spesifik dibagi menjadi dua :
-
Model
Ekonomi
-
Model
Statistik
c. Perbedaan jenis model :
-
Linier
: menunjukan linearitas dalam variable maupun linieritas dalam data yang
menunjukan data yang mendekati garis lurus.
-
Kuadratik
: adanya pangkat 2 pada salah satu variable bebasnya menunjukan kecenderungan
sebaran data membentuk lengkung, tidak seperti model linier yang cenderung
lurus.
-
Kubik
: adanya pangkat tiga pada salah satu variable bebasnya menunjukan kecenderungan
seberan data yang berbentuk lengkung dengan arah yang berbedam setiap fungsinya
setidaknya mempunyai titik belok (inflextion point).
d. Asumsi – asumsi pada regresi linier :
-
Nilai
harapan Y tergantung pada nilai masing-masing variable penjelas dan
parameternya.
-
Variance
distribusi probabilitas Y tidak dapar berubah setiap observasi.
-
Tidak
ada kaitan langsung antara observasi satu dengan observasi lainnya,
-
Nilai
Y secara normal terdistribusi di sekitar rata-rata.
0 komentar :
Post a Comment