June 2016

Saturday, June 11, 2016

PENYUSUTAN


Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi
Productive Output Method

Dalam Penyusutan Aktiva Tetap dengan Metode Satuan Hasil Produksi, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jumlah output yang dihasilkan oleh aset pada periode yang berjalan atau bahasa lain beban penyusutan dihitung dengan Satuan Hasil Produksi, sehingga beban penyusutan tiap periode akan berfluktuasi mengikuti jumlah produksi yang dihasilkan.

Metode satuan hasil produksi mengalokasikan biaya penyusutan berdasar atas proporsi pemakaian aset tetap yang sebenarnya. Metode ini menggunakan output atau hasil produksi sebagai dasar acuan alokasi beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi.

Beban penyusutan dalam metode satuan hasil produksi diperlakukan sebagai beban variable sesuai dngan unit output yang dihasilkan aset tetap tiap periode. kelemahannya sama dengan kelemahan pada metode jam jasa. metode ini masuk kategori depresiasi berdasarkan faktor penggunaan. metode ini memandang beban penyusutan sejalan dengan tingkat pemakaiannya, idealnya, metode satuan hasil produksi diterapkan pada jenis aset tetap mesin produksi.

Berikut asumsi asumsi penyusutan metode hasil produksi digunakan:
·         Nilai aset tetap menurun karena penggunaan, bukan karena faktor waktu
·         Kerusakan serta ke-aus-an fisik aset adalah faktor penting, sedangkan tingkat Ke-usang-an bukan hal penting, 
·         Biaya maintenance dan perbaikan sifatnya proporsional terhadap penggunaan,
·         Tingkat efesiensi operasi sifatnya proporsional terhadap pemakaian aset, contohnya bahan bakar yang jumlahnya berfluktuasi.
·         Pendapatan sifatnya proporsional terhadap penggunaan aset tetap

Metode hasil produksi merupakan metode penyusutan yang mengalokasikan beban penyusutan ke beberapa periode berdasarkan pada satuan unit yang diperoleh dari penggunaan aset tetap. Umur ekonomis aset tetap dinyatakan dalam satuan unit produksi, bukan berdasarkan tahun.

Tarif penyusutan /Unit = (harga perolehan - nilai sisa)/taksiran jml produksi

Penyusutan = produksi setahun x tarif penyusutan per unit


Contoh soal dan jawaban penyusutan metode hasil produksi :

PT Foraz pada bulan januari 2014 membeli Sebuah mesin pabrik dengan harga perolehannya senilai Rp 125.000.000,00,- dan diprediksi memiliki masa manfaat hingga 5 tahun kedepan dengan nilai sisa/residu sebesar Rp 5.000.000,00,- diperkirakan mesin tersebut bisa berproduksi dan menghasilkan jumlah unit sebagai berikut:
·         Tahun Ke-1 = 15.000 unit
·         Tahun Ke-2 = 13.500 unit
·         Tahun Ke-3 = 12.000 unit
·         Tahun Ke-4 = 11.500 unit
·         Tahun Ke-5 =   8.000 unit
Tarif penyusutan per unit:

125.000.000 - 5.000.000 ÷ 60.000 = 2.000

ok, tarif penyusutan sudah kita ketahui, kita bisa susun tabel penyusutan pertahunnya:
Tahun
Unit Produksi
Tarif
Penyusutan
2014
15.000
2.000
30.000.000
2015
13.500
2.000
27.000.000
2016
12.500
2.000
24.000.000
2017
11.500
2.000
24.000.000
2018
8.000
2.000
16.000.000

penyusutan metode satuan hasil produksi

saat pencatatan jurnalnya, sama saja dengan metode metode sebelumnya
Jurnal Penyusutan Tahun 2014 :

            Debit (Depreciation)                                                   Rp 30.000.000
            Kredit (Akumulated Depreciation)                                         Rp 30.000.000

Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya

            Debit (Depreciation)                                                   Rp 27.000.000
            Kredit (Akumulated Depreciation)                                         Rp 27.000.000

Untuk penjurnalan tahun tahun berikutnya sama saja, tinggal diteruskan

Saya rasa sudah cukup penjelasan tentang Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi,dan selesai pula pembahasan tentang penyusutan aset tetap. jika ada yang tidak jelas, mohon kritik dan sarannya dan semoga bermanfaat 

BIAYA BAHAN BAKU


BIAYA BAHAN BAKU DAN PENGENDALIANNYA

Pembelian Bahan Baku
·      Dalam perusahaan besar, pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh departemen pembelian yang dikepalai oleh seorang manajer.
·      Aktifitas pembelian sangat rawan terhadap penyimpangan atau kolusi antara supplier dan bagian pembelian (Purchasing), dimana seringkali supplier merayu bagian pembelian untuk melakukan pembelian ditempatnya.
Proses Pembelian
Contoh SOP Pembelian :

PT. XYZ
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)
Departemen     : Pembelian
Bab                  : Pembelian Kredit
Nomor             : 003/XYZ/SOP/11                                         Berlaku : 01 Oktober 2011.

1.      Pembelian dengan kredit harus memakai P.O (Purchase Order)
2.      Staff Gudang yang meminta barang harus membuat permohonan pembelian / Purchase Request (P.R), menanda tangani, dan juga ditanda tangani oleh Managernya sebagai persetujuan atas permintaan barang yang akan dibeli.
3.      P.R. diberikan kepada bagian pembelian; selanjutnya bagian pembelian membuat P.O. (Purchase Order) dengan dilampiri P.R.
4.      P.O. ini harus ditanda tangani oleh :
·         General Manager apabila total pembelian yang tercantum di Po melebihi dari Rp.10.000.000,- dengan terlebih dahulu di paraf kecil oleh Accounting Manager.
·          Accounting Manager apabila total pembelian dibawah Rp.10.000.000,-
5.      P.O. asli harus dikirim ke Supplier dengan tembusan ke : Staff Gudang, Departemen Akuntansi, dan arsip untuk bagian pembelian (Rangkap 4). Untuk bagian gudang, harga yang ada di P.O. diblok hitam.

6.      Bagian pembelian harus mencari supplier yang terbaik berdasarkan : Harga, Kwalitas, Waktu Pengiriman, Minimum Order, dan Syarat Pembayaran.
7.      Bagian pembelian harus menggunakan minimal 2 (dua) supplier.
9.      Bagian pembelian harus meminta informasi pada supplier tentang kapan barang yang dipesan tersebut dikirim ke perusahaan, kemudian memberitahukan tanggal pengiriman tersebut ke bagian gudang, dan juga pada staf yang meminta barang tersebut.
10.  Bagian pembelian harus menyimpan buku P.O. (Purchase Order) ditempat yang aman.
11.  Apabila ada buku P.O. yang hilang atau ada lembaran buku P.O. yang hilang, maka bagian pembelian harus membuat berita acara secara tertulis ditujukan kepada Accounting Manager dan diketahui oleh General Manager.

Dibuat Oleh :










PT. XYZ
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)
Departemen     : Pembelian
Bab                  : Pembelian Tunai
Nomor             : 004/XYZ/SOP/11                                         Berlaku : 01 Oktober 2011

1.      Pembelian tunai tetap menggunakan PO. tetapi PO yang asli diserahkan ke Departemen Akuntansi (Tidak dikirim ke supplier)
2.      Staff  yang meminta barang mengisi PR (Purchase Request), menanda tangani, dan juga ditanda tangani oleh Managernya sebagai persetujuan atas pembelian tersebut.
3.      PR. diberikan kepada Staf  Pembelian, dan Staf Pembelian membuatkan PO; PO didistribusikan pada Departemen Akuntansi, Departemen Gudang, dan Departemen Pembelian.
4.      Staf Pembelian mengisi formulir “Kas Bon / Kas Keluar” dan memberikan ke kasir untuk meminta uang.
5.      Staf Pembelian membeli barang-barang yang diperlukan dan memberikan bon asli ke kasir untuk perhitungan / totalan.
6.      Staf Pembelian harus segera melakukan totalan dengan kasir setelah terjadi transaksi pembelian.


Dibuat










PT. XYZ
Perum Pondok Jati III CL-3
Phone : (031) 8051789, Fax : (031)8933323
Sidoarjo - Indonesia 61252
PURCHASE ORDER
NO : 0000000000000
PENTING
Cantumkan No. Order ini pada semua tahian, Surat Jalan dan Korespondensi
IMPORTANT
Show this order number on all invoices, packing list & Correspondence
TO :
Tgl / Date :
Batas Penyerahan :
Date Req'd Our Firm


Syarat Pembayaran:
Metode Pengiriman :
Paymen Terms
Shipping Method


Item No.
Quantity
Unit
Description
Unit Price
Amount







































Jumlah Total / Total Amount

Note :
Authorized Signature
1.


2.


3.




(                                         )




PT. XYZ
Perum Pondok Jati III CL-3
Phone : (031) 8051789, Fax : (031)8933323
Sidoarjo - Indonesia 61252
PURCHASE REQUEST
No.
Permintaan Pembelian
Date/Tgl
Supplier
Tgl. Dibuthkan Di Perusahaan :
Quantity
Item No.
Description
Remarks








































Requested By
Department
Dept. Manager
General Manager








8.2 Jurnal Pembelian Bahan Baku
Transaksi
Jurnal
pembelian bahan baku untuk persediaan
$1,000
Bahan Baku
$1,000



Utang Usaha

$1,000
pembelian bahan baku untuk pesanan/ departement tertentu
$800
Barang dalam proses
$800


Utang Usaha

$800
dibeli perlengkapan untuk keperluan kantor pemasaran
$1,000
pengendali beban pemasaran
$1,000

keperluan adminsitrasi
$600
pengendali beban administrasi
$600



Utang Usaha

$1,600
pembelian peralatan
$2,900
Peralatan
$2,900



Kas

$2,900
Pembelian jasa atau perbaikan alat
$1,100
overhead pantol
$1,100



utang usaha

$1,100
dibayar biaya angkutan
$500
biaya angkutan
$500



kas

$500


Metode Perhitungan Biaya Persediaan
·         Metode yang paling umum dipakai untuk menghitung  biaya persediaan adalah :
o   First in, First Out (FIFO)
o   Rata-rata tertimbang
o   Last in, First Out (LIFO)
·         Semua metode diilustrasikan dengan menggunakan traksaksi berikut ini :
Peb 01       : Saldo awal 800 unit @ $6 per unit
Peb 04       : Diterima 200 unit @ $7 per unit
Peb 10       : Diterima 200 unit @ $8 per unit
Peb 11       : Dikeluarkan 800 unit
Peb 12       : Diterima 400 unit @ $8 per unit
Peb 20       : Dikeluarkan 500 unit
Peb 25       : Dikemfbalikan 100 unit yang kelebihan dari pabrik ke gudang untuk di
                    catat dengan harga pengeluaran terakhir atau pada harga pengeluaran
                    aktual jika secara fisik dapat diidentifikasikan.
Peb 28       : Diterima 600 unit @ $9 per unit





First in, First Out (FIFO)
·         Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan bahan baku tersebut sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode FIFO

Tgl
Diterima
Dikeluarkan
Persediaan

Jml    Biaya      Total
          Per Unit  Biaya
Jml     Biaya       Total
           Per Unit   Biaya
Jml     Biaya        Total     Saldo
           Per Unit    Biaya
Peb 01


800      $ 6             $4.800  $4.800
       04
200     $ 7           $1.400

800      $ 6             $4.800 
200      $ 7             $1.400  $6.200
       10
200     $ 8           $1.600

800      $ 6             $4.800 
200      $ 7             $1.400 
200      $ 8             $1.600  $7.800
       11

800     $ 6            $4.800
200      $ 7             $1.400
200      $ 8             $1.600  $3.000
       12
400     $ 8           $3.200

200      $ 7             $1.400
600      $ 8             $4.800  $6.200
       20

200     $ 7            $1.400
300     $ 8            $2.400

300      $ 8             $2.400   $2.400
       25
100     $ 8           $   800

400      $ 8             $3.200   $3.200
       28
600     $ 9           $5.400

400      $ 8             $3.200  
600      $ 9             $5.400   $8.600





Biaya Rara-Rata Tertimbang 
·         Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan campuran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi.
·         Logika dari rata-rata tertimbang adalah semua bahan baku sejenis yang tersedia dikeluarkan secara random. Sering kali tidak mungkin menandai setiap item bahan baku dengan harga fakturnya untuk mengidentifikasi harga bahan baku yang digunakan.
·         Metode rata-rata tertimbang membagi total biaya dari semua bahan baku dari kelas tertentu dengan jumlah unit yang tersedia untuk menemukan biaya rata-ratanya.

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang

Tgl
Diterima
Dikeluarkan
Persediaan

Jml    Biaya      Total
          Per Unit  Biaya
Jml     Biaya       Total
           Per Unit   Biaya
Jml     Biaya        Total     Saldo
           Per Unit    Biaya
Peb 01


800      $ 6                          $4.800
       04
200     $ 7           $1.400

1.000   $ 6,2                       $6.200 
       10
200     $ 8           $1.600

1.200   $ 6,5                       $7.800 
       11

800     $ 6,5        $5.200
400      $ 6,5                       $2.600
       12
400     $ 8           $3.200

800      $ 7,25                     $5.800
       20

200     $ 7,25       $3.625
300      $ 7,25                     $2.175
       25
100     $ 7,25      $   725

400      $ 7,25                     $2.900
       28
600     $ 9           $5.400

1.000   $ 8,30                     $8.300  





Last in First Out (LIFO)

·         Metode LIFO membebankn biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.
·         Logika metode ini adalah biaya yang paling terakhirlah yang mendekati biaya penggantian unit yang digunakan.


Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode LIFO

Tgl
Diterima
Dikeluarkan
Persediaan

Jml    Biaya      Total
          Per Unit  Biaya
Jml     Biaya       Total
           Per Unit   Biaya
Jml     Biaya        Total     Saldo
           Per Unit    Biaya
Peb 01


800      $ 6             $4.800  $4.800
       04
200     $ 7           $1.400

800      $ 6             $4.800 
200      $ 7             $1.400  $6.200
       10
200     $ 8           $1.600

800      $ 6             $4.800 
200      $ 7             $1.400 
200      $ 8             $1.600  $7.800
       11

200       $ 8          $1.600
200       $ 7          $1.400
400       $ 6          $2.400


400      $ 6             $2.400  $2.400
       12
400     $ 8           $3.200

400      $ 6             $2.400
400      $ 8             $3.200  $5.600
       20

400     $ 8            $3.200
100     $ 6            $6.000

300      $ 6             $1.800   $1.800
       25
100     $ 6           $   600

400      $ 6             $2.400   $2.400
       28
600     $ 9           $5.400

400      $ 6             $2.400  
600      $ 9             $5.400   $7.900