TEORI LABA

Thursday, October 27, 2016

TEORI LABA


TEORI LABA

Definisi Laba
Laba dalam ilmu ekonomi murni :
peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan).
Laba dalam akuntansi :
selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

Teori Laba Dalam Ekonomi
Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut:
1.      Teori Friksi dari laba ekonomi
Teori Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang laba/rugi ekonomi. Teori ini menjelaskan bahwa pasar sering tidak berada dalam ekuilibrium karena perubahan yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk atau kondisi biaya.
Hasilnya adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi beberapa perusahaan. Dalam jangka panjang, industri akan melindungi dirinya dengan cara memasang penghalang masuk (entry barrier) dan penghalang keluar (exit barrier), sehingga tingkat pengembalian pun akan menjadi normal (ekuilibrium).

2.      Teori Monopoli dari laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena factor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat mengmbangkan posisimonopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode waktu yang lebih panjang .

3.      Teori Inovasi dari laba ekonomi
Teori inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian, perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus.

4.      Teori kompensasi dari laba ekonomi
Teori kompensasi dari laba ekonomi menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang diatas normal semata-mata imbalan bagi perusahaanyang sangat berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasi yang efisien, dan sebagainya.
Teori ini juga mengnali laba ekonomi sebagai imbalan yang penting bagi fungsi kewirausahaan daripara pemilik atau manajer. Setiap perusahaan dan produk dimulai sebagai sebuah gagasan untuklebih baik dalam melayani kebutuhan yang ada atau yang dipandang dari para pelangganyang ada atau yang potensial. Kebutuhan ini tetap tidak terpenuhi sampai seorang individu mengambil inisiatif untuk merancang, merencanakan, dan mengimplementasikan satu pemecahan. Peluang untuk laba ekonomi ini merupaka motivasi penting untuk kegiatan kewirausahaan.

Laba Bisnis Versus Laba Ekonomi
Publik dan masyarakat bisnis pada umumnya mendefinisikan laba dengan menggunakan konsep akuntansi. Disini laba merupakan sisa pendapatan penjualan setelah dikurangi biaya eksplisit dalam menjalanakan bisnis.
LABA = PENDAPATAN – BIAYA
π  =  TR - TC

Laba adalah jumlah yang tersedia bagi modal atau posisi kepemilikan setelah pembayaran yang dipergunakan perusahaan. Definisi laba seringkali dirujuk sebagai laba akuntansi atau laba bisnis.
Para ekonom juga mendefinisikan laba sebagai sisa pendapatan setelah biaya menjalankan bisnis. Tetapi bagi para ekonom, masukan yang disediakan oleh pemilik perusahaan termasuk usaha kewirausahaan dan modal merupakan sumber daya yang harus dibayar jika sumber daya tersebut ingin dipergunakan dalam bisnis tersebut dan bukan untuk usaha lainnya.jadi para ekonom memasukkan tingkat pengembalian atas modal yang normal dan biaya kesempatan untuk usaha pemilik wirausahawan tersebut sebagai hutang dan upah yang dibayar kepada tenaga kerja dipandang sebagai biaya dalam meghitung laba bisnis. Tingkat pengembalian atas modal yang normal adalah tingkat pengembalian minimum yang diperlukan untuk menarik dan mempertahankan investasi untuk satu penggunaan tertentu. Dengan cara yang sama, biaya kesempatan dari usaha pemilik ditetapkan berdasdarkan nilai yang dapat diterima dalam satu kegiatan alternative. Bagi seorang ekonom masukan-masukan nilai yang disediakan pemilik dan dipergunakan perusahaan. Konsep laba ini serigkali dirujuk sebagai laba ekonomi untuk membedakannya dengan konsep laba bisnis.
Konsep laba bisnis dan ekonomi membantu mempertajam focus pada masalah mengapa laba ada dan apa pertanyaan dalam perekonomian pasar bebas. Konsep laba ekonomi mengenali pembayaran yang diperlukan untuk penggunaan masukan yang disediakan pemilik. Terdapat tiga tingkat pengembalia yang normal, atau laba, misalnya, yang dipergunakan untuk menarik para individu untuk menginvestasikan dana dalam satu kegiatan dan bukan menginvestasikan ketempat lain, atau menggunaknnya untuk konsumsi saat ini. Laba normal ini semata-mata merupakan biaya modal, biaya ini tidak berbeda dengan biaya sumber daya lainnya, seperti tenaga kerja, bahan atau energy. Harga yang serupa terdapat untuk usaha kewirausahaan dari seorang manager-pemilik sebuah perusahaan dan untuk sumber daya lainnya yang dibawa oleh pemiliktersebut kedalam perusahaan. Biaya kesempatan untuk masukan yang disediakan pemilik ini menawarkan penjelasan utama untuk adanya laba bisnis.

Jenis jenis Laba
-          Risk Bearing Theory of Profit
Perusahaan harus mendapatkan keuntungan di atas normal (laba ekonomis ) apabila jenis usahanya mempunyai resiko yang sangat tinggi.
Contoh :
·         Pengeboran minyak lepas pantai.

-          Frictional Theory of Profit
Asumsinya : Pasar sering berada dalam posisi disequilibrium. Akibatnya perusahaan tidak pernah mendapat laba di atas normal melainkan hanya laba normal saja.
Contoh :
·         Munculnya kendaraan bermotor mengakibatkan permintaan baja melonjak dan perusahaan baja menikmati laba di atas normal, kemudian ada penemuan bahwa baja bisa diganti plastik sehingga permintaan akan baja menurun sedangkan permintaan plastik naik.

-          Monopoly Theory of Profit
Perusahaan dapat mempertahankan laba di atas normal dalam jangka panjang  apabila perusahaan tersebut dapat memperoleh fasilitas dari pemerintah, hak paten, dapat mencapai skala ekonomis, dll.

-          Inovation Theory of Profit
Perusahaan dapat memperoleh laba di atas normal apabila ia dapat mencapai Penemuanpenemuan baru.
Contoh :
·         IBM
·         Xerox.

-          Managerial Efficiency Theory of Profit / Compensatory Top
Suatu perusahaan dapat mencapai laba di atas normal apabila ia berhasil melakukan efisiensi di berbagai bidang serta dapat memenuhi keinginan konsumennya.

Fungsi Laba
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode produksinya tidak efisien.
Laba memberikan pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat sebagai refleksi peubahan selera kondumen dan permintaan sepanjang waktu. Laba bukanlah suatu system yang sempurna. Lana bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan aspek pelayanan.
Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.



Universitas : UNIBA 

0 komentar :

Post a Comment