Home » Archives for April 2017
Thursday, April 13, 2017
BAB III
MODEL REGRESI DENGAN DUA VARIABLE
1.
Rangkuman
Model regresi dengan dua variable umumnya dituliskan
dengan simbol berbeda berdasarkan sumber data yang digunakan meskipun tetap dituliskan dalam persamaan
fungsi regresi.
Fungsi regresi yang menggunakan data populasi (FPR)
Y = A +
BX + ε
Fungsi regresi yang menggunakan data sample (FRS)
Y = a +
bX + e
Meskipun penulisan simbol konstanta regresinya agak
berbeda namun penghitungannya menggunakan metode yang sama yaitu Ordinary Least
Square dan Maximum Likelihood, dengan
penjabaran sebagai berikut :
Metode Kuadrat Terkecil Biasa (Ordinary Least Square)
(OLS) yaitu penghitungan konstanta (a) dalam satu fungsi regresi (b) linier
sederhana dngan rumus :
Untuk mencari nilai b :
Sedangkan untuk mencari nilai a :
Untuk mencari b dengan rumus ke 2 :
Rumus a kedua :
Prinsip metode OLS sebagai berikut :
-
Analisis
dilakukan dengan regresi
-
Hasil
regresi akan menghasilkan garis regresi
Untuk menguji signifikansi variable X dala mempengaruhi Y
dapat dibedakan menjadi dua yaitu dengan pengaruh secara individual dan
pengaruh secara bersama-sama, seperti metode dengan membandingkan antara nilai
statistik (nilai hitung) dengan nilai tabel.
Untuk menguji hipotesis bahwa b secara statistik
signifika, perlu menghitung standar error atau standar deviasi dari b yang
dirumuskan sebagai berikut :
Yt dan Xt=
data variable dependen dan independen pada periode t
Ý = nilai variable
dependen pada periode t yang dapat dari perkirakan garis regresi
X= merupakan
nilai tengan (mean) dari variable independen
e atau Yt
– Ýt = error term
n = jumlah data
observasi
k = jumlah
perkiraan koefisien regresi yang meliputi a dan b
(n – k) = degrees
of freedom (df)
Setelah analisis regresi dilakukan sesuai teori-teori
relevan maka selanjutnya adalah menginterpretasi untuk mengetahui
informasi-informasi yang terkandung dalamhasil regresi melalui pengertian angka-angka parameternya.
Koefisiensi determinasi (R2) membahas hasil
regresi yang menunjukan seberapa besa a,b dan t. Nilai a menjelaskan tentang
seberapa besar faktor-faktor yang bersifat tetap mempengaruhi variable
Ysedangkan nilai b mencerminkan tingkat elastisitas variable X, sedangkan nilai
t sendiri untuk mempertegas signifikan tidaknya terhadap variable X dalam
mempengaruhi Y.
Koefisiensi determinasi (R2)pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
terikat. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah diantara no dan satu (0
<R2<1). Bilai R2yang mendekati 0 menunjukan
kemampuan variable-variable independen dalam menjelaskan variasi variable
dependen amat terbatas, sedangkan nilai yang mendekati angka 1 menunjukan
variable-variable independen memuat hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi cariable independen. Beararti R2menunjukan
proporsi variable dependen yang dijelaskan oleh variasi variable independen.
2. Simpulan
3. Jawabanpertanyaan
:
a. Regresi Linier Sederhana yaitu metode statistik yang
berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variable
Faktor Penyebab (X) terhadap variable akibatnya. Faktor penyebab (X) atau
disebut predictor sedangkan variable akbit (Y) atau disebut response.
b. Metode Regresi Linier Sederhana :
Fungsi
regresi yang menggunakan data populasi (FPR)
Y = A + BX + ε
Fungsi
regresi yang menggunakan data sample (FRS)
Y = a + bX + e
c. Arti Notasi :
-
A
: konstanta / intercept
-
B
: koefisien regresi / independen
-
Y
: variable dependen
-
X
: variable independen
d. Konstanta sebesar -9,527 ini jika budem X nilainya adalah
0, maka inflasi (Y’) nilai negativenya sebesar -9,527
e. Koefisien Regresi Variable (X) sebesar 1,450 : artinya
jika mengalami kenaikan 1% maka volume inflasi (Y’) akan mengalami peningkatan
1,450%. Koefisiensi bernilai positive artinya terjadi hubungan positive antara
BuDep dan Inflasi, semakin naik BuDep semakin naik Inflasi.
f. Kegunaan Standar Error SB yaitu untuk menguji hipotesis
secara statistik dan signifikan dengan rumus sebagai berikut :
atau
g. Kegunaan Nilai t untuk
mengetahui apakah variable independen (X) berpengaruh secara signifikan
terhadap variable dependen (Y). Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat
berlaku untuk populasi (dapat di generalisasikan)
h. Cara menentukan nilai t yang signifikan :
-
Menentukan
Hipotesis
Ho : ada pengaruh secara signifikan antara biaya
promosi dengan volume penjualan
Ha : tidak ada pengaruh secara signifikan antara
BuDep dengan inflasi
-
Menentukan
tingkat signifikan
Tingkat
signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5%/0,05) adalah ukuran standar
yang sering digunakan dalam penelitian
-
Menentukan
t hitung
Berdasarkan
tabel t hitung diperoleh sebesar 7,4348
-
Menentukan
t tabel
Tabel
distribusi dicari pada a = 5% : 2 = 2,5%
Uji
2 sisi dengan drajat kebesaran (df) n-k = 20, karena jumlah k = 2 yaitu
parameter a dan b . maka nilai t tabelnya sebesar 1,725.
Nilai
t tabel yang besarnya 2,086 sudah tentu lebih kecil dibanding t hitung yang
besarnya 7,4348. Dapat dipastikan bahwa BuDep signifikan mempengaruhi Inflasi
-
Kriteria
pengujian
Ho
diterima jika – t tabel < t hitung < t tabel
Ho
ditolak jika – t hitung < - t
tabel
Atau
T hitung > t
tabel
-
Membandingkan
t hitung dengan t tabel
Nilai
t hitung > t tabel
7,4348 > 1,725
Maka Ho ditolak
i.
Koefisiensi
determinasi yaitu mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variable terikat, angka yang menunjukan proporsi variable dependen yang
dijelaskan oleh variasi variable independen.
Tuesday, April 11, 2017
BAB II . MODEL REGRESI
Tuesday, April 11, 2017 Unknown
BAB II
MODEL REGRESI
1.
Rangkuman
Model regresi mempunyai karakteristik berupa banyaknya
variable-variable atau faktor-faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kondisi
demikian menyebabkan kesulitan dalam menentukan faktor apa saja yang menyebabkan
faktor tertentu. Beberapa faktor mungkin mempunyai tingkat signifikansi yang
tinggi, sementara yang lain mungkin tingkat signifikansinya rendah atau bisa
disebut tidak signifikan. Untuk mengidentifikasi beberapa variable maka
dibenarkan untuk mengabaikan variable-variable yang lain dengan cara membuat
model yang menjelaskan variable-variable yang hendak diteliti saja. Sedang untul
variable-variable lain yang terkait tapi tidak diabaikan. Hal ini dibenarkan
dalam keilmuan sosial (ekonomi), karena terlalu banyak faktor-faktor yang
saling terkait dan sangat sulit untuk diidentifikasi secara menyeluruh sehingga
perlu asumsi yang menganggap tidak adanya perubahan dari variable-variable yang
disebut dengan cetris paribus.
Penulisan model dalam ekonometrika adalah merupakan
pengembangan dari persamaan fungsi secara matematis =, karena pada hakikatnya
sebuah fungsi adalah sebuah persamaan yang menggambarkan hubungan sebab akibat
antara sebuah variable dengan satu atau lebih variable lain. Penulisan model
dalam bentuk persamaan fungsi tersebut dicontohkan dalam bentuk persamaan
sebagai berikut :
Persamaan Matematis :
è Y = a + bX .
. . . . (pers.1)
Persamaan Ekonometrika :
è Y = b0 +
b1X + e .
. . . . (pers.2)
Munculnya e (error term) pada persamaan ekonometrika
merupakan suatu penegasan bahwa sebenarnya banyak sekali variable-variable bebas yang mempengaruhi variable terikat (Y),
karena dalam model tersebut hanya ingin melihat pengaruh suatu variable X saja,
maka variable yang lainnya dianggap bersifat tetap ( ceteris paribus) yang
dilambangkan dengan e.
Berbagai model persamaan fungsi seperti pers.2 yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadp variable terkait,
persamaan tersebut disebut juga sebagai persamaan regresi. Model regresi pun
memiliki berbagai macam bentuk yang terlihat pada scatterplott nya. Jenis model
tersebut yaitu :
Model Regresi Linier
Model linier
dibedakan menjadi Single model linier karena variable bebasnya berjumlah satu degan batasan pangkat satu, sedangkan
Mulitiple linier apabila variable lebih dari satu variable dengan batasan
pangkat satu. Dengan contoh persamaan sebagai berikut :
è Y = b0 +
b1X + e . . . . .
(pers.3)
è Y = b0 +
b1X + B2X2 + . . . + bnXn
+ e . . . . . (pers.4)
Model Kuadratik
Model kuadratik dapat
diketahui dari adanya pangkat dua pada salah satu variable bebasnya . dapat
dilihat dari scatter plott yang menunjukan kecenderungan membentuk lengkung. Ditulis
dengan persamaan berikut :
è Y = b0 +
b1X1 + B2X12 +
e . . . . . (pers.5)
Model Kubik
Model kubik dapat
diketahui dari adanya pangkat tiga pada salah satu variable bebasnya dan sering
disebut dengan fungsi berderajat tiga. dapat dilihat dari scatter plott yang
menunjukan kecenderungan membentuk lengkungan dengan arah yang berbeda.fungsi
kubik memiliki sebuah titik belok (inflexion point) yaitu titik peralihan
bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau cembung menjadi cekung. Ditulis dengan
persamaan berikut :
è Y = b0 +
b1X1 + B2X12 +
B2X13 + e . . . . . (pers.6)
Notasi model :
Y = memerankan fungsi sebagai variable dependen / terikat
X = menggambarkan
variable yang mempengaruhi / bebas
b0 = konstanta / intercept yang merupakan
sifat bawaan dari variable Y
dapat
ditulis dengan huruf a, α, atau β0
b1, b2, bn = parameter
slope atau kemiringan garis regresi
parameter
ini menunjukan beta / koefisiensi korelasi yang sekaligus menunjukan tingkat
elastisitas dari variable X tersebut. Nilai beta memungkinkan untuk bernilai
positif yang menunjukan hubungan searah antara variable X dan Y
dengan artian jika X mengalami peningkatan maka Y juga mengalami peningkatan
begitupula sebaliknya, sedangkan jika bernilai negatif maka hubungan antara X
dan Y saling berlawanan dengan artian jika X meningkat makan Y menurun
begitupula sebaliknya.
(b) = nilai koefisien/korelasi
e = error term atau kesalahan pengganggu
tidak
jarang dituliskan dengan symbol ε atau µ , bersifat dasar distrubance error atau stochastic
disturbance
Secara spesifik model dalam ekonometrika dapat dibedakan
menjadi model ekonomi dan model satistic sebagai berikut :
Model ekonomi
dituliskan dalam bentuk
Y = b0 +
b1X1 + B2X2
b = parameter,
menunjukan ketergantungan variable Y terhadap variable X
b0
= intercept, menjelaskan nilai variable terikat ketika masing-masing variable
bebasnya bernilai 0 (nol)
Model statistik dituliskan dalam bentuk :
E (Y) = b0 + b1X1 + b2X2
Karena nilai
harapan maka tentu tidak akan secara pasti sesuai dengan realita, oleh karena
itu akan mucul nilai random error term (e), nilai e sendiri merupakan selisih
antara nilai kenyataan dan nilai harapan yang ditulis sebagai berikut :
e = Y – E(Y) atau e = Y – Ý
jadi e = Ý + e
karena Ý = E(Y) = b0
+ b1X1 + b2X2
maka Y = b0 + b1X1
+ b2X2 + e
tanda e mencerminkan distribusi probabilitas,
2. Simpulan
Model regresi terdapat dua jenis variable, yaitu variable
terikat dan variable bebas, yang dipisahkan oleh tanda persamaan. Variable terikat
sering disimbolkan dengan Y yang bisa disebut juga dengan variable dependen,
variable yang dijelaskan, variable yang diestimasi, variable yang dipengaruhi
dengan ciri sebelah kiri tanda persamaan adalah (-). Sedangkan variable bebas
disimbolkan dengan X yang sering disebut juga variable indipenden, variable
yang mempengaruhi, variable penjelas, variable prediktor dengan ciri terletak
pada sebelahkanan tanda persamaan (=).
3. Jawaban
pertanyaan :
a. Model adalah suatu teknit statistik yang menggunakan
hubungan anatara dua variable atau lebih untuk mendapatkan garis yang fit
sehingga satu variable dapat diprediksi atau diestimasi berdasarkan variable
lainnya.
b. Jenis-jenis model ekonometrika :
Model
Regresi dibagi menjadi tiga :
-
Model
Regresi Linier
-
Model
Regresi Kuadratik
-
Model
Regresi Kubik
Secara
Spesifik dibagi menjadi dua :
-
Model
Ekonomi
-
Model
Statistik
c. Perbedaan jenis model :
-
Linier
: menunjukan linearitas dalam variable maupun linieritas dalam data yang
menunjukan data yang mendekati garis lurus.
-
Kuadratik
: adanya pangkat 2 pada salah satu variable bebasnya menunjukan kecenderungan
sebaran data membentuk lengkung, tidak seperti model linier yang cenderung
lurus.
-
Kubik
: adanya pangkat tiga pada salah satu variable bebasnya menunjukan kecenderungan
seberan data yang berbentuk lengkung dengan arah yang berbedam setiap fungsinya
setidaknya mempunyai titik belok (inflextion point).
d. Asumsi – asumsi pada regresi linier :
-
Nilai
harapan Y tergantung pada nilai masing-masing variable penjelas dan
parameternya.
-
Variance
distribusi probabilitas Y tidak dapar berubah setiap observasi.
-
Tidak
ada kaitan langsung antara observasi satu dengan observasi lainnya,
-
Nilai
Y secara normal terdistribusi di sekitar rata-rata.
BAB I . RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA
Tuesday, April 11, 2017 Unknown
BAB I
RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA
1.
Rangkuman
Ekonometrika
berasal dari dua kata yaitu “ekonomi” dan “metrika”. Kata “Ekonomi” disini
dapat dipersamakan dengan kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan manusia untuk
mencukupi kebutuhannya melalui usaha pengorbanan sumberdaya yang seefisien dan
seefektif mungkin untuk mendapatkan tujuan yang seoptimal mungkin. Kata
“Metrika” mempunyai arti sebagai suatu kegiatan pengukuran. Karena dua kata ini
bergabung menjadi satu, maka gabungan kedua kata tersebut menunjukan arti bahwa
yang dimaksud dengan ekonometrika adala suatu pengukuran kegiatan kegiatan
ekonomi.
Pengungkapan data atau analisis data dalam kegiatan
ekonomi dapat dilakukan dengan berbagai cara atau model, diantaranya melalui
penggunaan grafik yang biasa disebut dengan metode grafis atau melalui
penghitungan secara matematis yang biasa disebut metode matematis. Penggunaan
metode ini tentu harus sesuai dengan teori, khususnya teori ekonomi.
Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kelemahan antara lain sebagai
berikut :
Metode
Grafis
-
Kelebihan
kecepatan
interpretasi informasi. Karena grafik ter-representasi dalam bentuk gambar dan
lebih mudah untuk dimaknai
-
Kelemahan
Kurang
akurat dalam interpretasi karena data umumnya ditampilkan dalam bentuk skala,
yang bersifat garis besar, tentu kurang dapat menjelaskan secara rinci dan
detail.
Metode
Matematis
-
Kelebihan
Keakuratan
interpretasi karena melalui hitungan-hitungan secara rinci
-
Kelemahan
Kesulitan
dalam menghitungnya, terlebih lagi jika variable-variable yang dihitung
berjumlah sangat banyak.
Perbedaan Metode Grafis dan Matematis :
Perihal
|
Grafis
|
Matematis
|
Interpretasi
|
Relatif lebih mudah di
interpretasi
|
Relatif lebih sulit
diinterpretasi
|
Output
|
Berupa grafik, seperti kurva
atau diagram
|
Hitungan matematis berupa
rumus
|
Keakuratan
|
Cenderung kurang akurat,
karena berdasarkan data yang bersifat skala
|
Dapat lebih akurat karena
dihitung secara rinci sesuai dengan keadaannya
|
Mengungkap pentingnya ekonometrika,
kita bisa melihat dari kejadian Hukum Permintaan dan Penawaran sebagai berikut
:
-
Hukum permintaan menjelaskan bahwa bila
harga suatu barang cenderung mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
terhadap barang tersebut akan mengalami peningkatan.
-
Hukum penawaran menjelaskan bahwa
semakin sedikit barang yang ditawarkan, maka harga barang cenderung tinggi,
tetapi ketika jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak maka harga barang
akan semakin menurun.
Pernyataan
tersebut merupakan penyederhanaan yang membahas keterkaitan antara dua
variable, yaitu variable Harga (P) dan variable jumlah barang (Q). Hukum
permintaan menunjukan bahwa hubungan
antara P dan Q berlawanan. Disebut berlawanan jika P turun, maka Q yang diminta
(D) akan bertambah dan begitu pula sebaliknya, pernyataan tersebut ditunjuk
oleh kurva / garis yang cenderung menurun dari kiri atas ke kanan bawah
(downward sloping)
Pada hukum penawaran hubungan antara variable P dan Q adalah
searah, yang artinya jika P meningkat maka Q meningkat dan begitu pula
sebaliknya, pernyataan tersebut ditunjuk oleh kurva / garis yang
cenderung meningkat dari kiri bawah ke kanan atas (upward sloping)
Jenis
jenis ekonometrika dibagi menjadi dua yaitu ekonometrika teoritis (theoretical
econometrics) dan ekonometrika terapan (applied econometrics). Ekonometrika
teoritis berkenaan dengan pengembangan metode yang tepat dan cocok untuk
mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik. Ekonometrika
terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonomi, sehingga
lingkupnya mencakup aplikasi teknik-teknik ekonometri teoritis pada berbagai
bidang ekonomi untuk digunakan sebagai alat pengujian teori maupun peramalan
Penggunaan
ekonometrika dalam ilmu ekonomi merupakan refleksi dari kesadaran bahwa tidak
mungkin untuk dapat mengungkapkan dengan pasti faktor-faktor apa saja yang
saling terkait atau saling mempengaruhi faktor tertentu. Penggunaan asumsi
yaitu untuk membantu menyederhanakan model, sedangkan asumsi yang sering
digunakan adalah Asumsi Ceteris Paribus yang berarti hal-hal yang tidak
diungkapkan dengan tepat.
Metodologi
Ekonometri merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam kaitan untuk
melakukan analisis kejadian-kejadian ekonomi sebagai berikut :
-
Merumuskan masalah adalah mengungkapkan
hal-hal apa yang ada dibalik gejala atau informasi yang ada dan sekaligus
mengidentifikasi penyebab-penyebab utamanya.
-
Merumuskan hipotesa pembuktian
berdasarkan data-data yang sudah bekenaan dengan hubungan antara dua atau lebih
variable.
-
Menyusun model konstruksi teoritis atau
kerangka analisis ekonomi yang merupakan penggabungan konsep, definisi,
anggapanm persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana
kesimpulan akan diturunkan.
-
Mendapatkan data merupakan suatu yang
harus dilakukan agar menjamin bahwa data analisis adalah menggunakan data-data
yang tepat.
-
Menguji model untuk mengetahui sejauh
mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji
ketepatan fungsi regresi dalam menaksir actual dapat diukur dari goodness of
fit nya.
-
Menganalisis hasil dimulai dari
interpretasi terhadap data dan berkaitan antar variable yang dijelaskan di
dalam model yaitu pengimplementasian dari hasil pengukuran
2. Simpulan
Jika kita ingin melakukan suatu analisa data maka kita
harus bisa memilih apakah data yang kita analisa tersebut menggunakan metode
grafis atau matematis. Dalam penggunaan variable untuk mempermudah menganalisis
data dapat menggunakan asumsi ceteris paribus untuk hal-hal yang tidak
diungkapkan dianggap tetap.
3. Jawaban
pertanyaan :
a. Ekonometrika
adalah ilmu yang mencakup teori ekonomi, matematika dan statistika dalam
kesatuan system yang bulat menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri dan
berlainan dengan ilmu ekonomi, matematika maupun statistika. Dan digunakan
sebagai alat analisis ekonomi yang bertujuan untuk menguji kebenaran teorama-teorama
teori ekonomi yang berupa hubungan antara variable ekonomi dengan data empiric.
b. Bidang
keilmuan yang terkait dengan ekonometrika ialah Ilmu ekonomi, ilmu matematika
dan ilmu statistic
c. Pentingnya
ekonometrika adalah untuk mengevaluatif memastikan keefektifan tindakannya /
melakukan prediksi guna menentukan langkah terbaik yang perlu diambil.
d. Tahapan
ekonometrikan sebagai berikut :
-
Merumuskan masalah
-
Merumuskan hipotesa
-
Menyusun model
-
Mendapatkan data
-
Menguji model
-
Menganalisis hasil
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)