PENYUSUTAN
Penyusutan
Metode Satuan Hasil Produksi
Productive
Output Method
Dalam
Penyusutan Aktiva Tetap dengan Metode Satuan Hasil Produksi, beban penyusutan
ditetapkan berdasarkan jumlah output yang dihasilkan oleh aset pada periode
yang berjalan atau bahasa lain beban penyusutan dihitung dengan Satuan Hasil
Produksi, sehingga beban penyusutan tiap periode akan berfluktuasi mengikuti
jumlah produksi yang dihasilkan.
Metode
satuan hasil produksi mengalokasikan biaya penyusutan berdasar atas proporsi
pemakaian aset tetap yang sebenarnya. Metode ini menggunakan output atau hasil
produksi sebagai dasar acuan alokasi beban penyusutan untuk setiap periode
akuntansi.
Beban
penyusutan dalam metode satuan hasil produksi diperlakukan sebagai beban
variable sesuai dngan unit output yang dihasilkan aset tetap tiap periode.
kelemahannya sama dengan kelemahan pada metode jam jasa. metode ini masuk
kategori depresiasi berdasarkan faktor penggunaan. metode ini memandang beban
penyusutan sejalan dengan tingkat pemakaiannya, idealnya, metode satuan hasil
produksi diterapkan pada jenis aset tetap mesin produksi.
Berikut asumsi asumsi
penyusutan metode hasil produksi digunakan:
·
Nilai aset tetap menurun karena penggunaan,
bukan karena faktor waktu
·
Kerusakan serta ke-aus-an fisik aset adalah
faktor penting, sedangkan tingkat Ke-usang-an bukan hal penting,
·
Biaya maintenance dan perbaikan sifatnya
proporsional terhadap penggunaan,
·
Tingkat efesiensi operasi sifatnya
proporsional terhadap pemakaian aset, contohnya bahan bakar yang jumlahnya
berfluktuasi.
·
Pendapatan sifatnya proporsional terhadap
penggunaan aset tetap
Metode hasil produksi
merupakan metode penyusutan yang mengalokasikan beban penyusutan ke beberapa
periode berdasarkan pada satuan unit yang diperoleh dari penggunaan aset tetap.
Umur ekonomis aset tetap dinyatakan dalam satuan unit produksi, bukan
berdasarkan tahun.
Tarif
penyusutan /Unit = (harga perolehan - nilai sisa)/taksiran jml produksi
Penyusutan
= produksi setahun x tarif penyusutan per unit
Contoh soal dan jawaban penyusutan metode hasil produksi :
PT Foraz pada bulan januari
2014 membeli Sebuah mesin pabrik dengan harga perolehannya senilai Rp
125.000.000,00,- dan diprediksi memiliki masa manfaat hingga 5 tahun kedepan
dengan nilai sisa/residu sebesar Rp 5.000.000,00,- diperkirakan mesin tersebut
bisa berproduksi dan menghasilkan jumlah unit sebagai berikut:
·
Tahun Ke-1 = 15.000 unit
·
Tahun Ke-2 = 13.500 unit
·
Tahun Ke-3 = 12.000 unit
·
Tahun Ke-4 = 11.500 unit
·
Tahun Ke-5 = 8.000 unit
Tarif penyusutan per unit:
125.000.000
- 5.000.000 ÷ 60.000 = 2.000
ok, tarif penyusutan sudah kita ketahui, kita bisa susun
tabel penyusutan pertahunnya:
Tahun
|
Unit Produksi
|
Tarif
|
Penyusutan
|
2014
|
15.000
|
2.000
|
30.000.000
|
2015
|
13.500
|
2.000
|
27.000.000
|
2016
|
12.500
|
2.000
|
24.000.000
|
2017
|
11.500
|
2.000
|
24.000.000
|
2018
|
8.000
|
2.000
|
16.000.000
|
penyusutan metode satuan hasil produksi
|
saat pencatatan jurnalnya, sama saja dengan metode
metode sebelumnya
Jurnal Penyusutan Tahun 2014 :
Debit
(Depreciation) Rp
30.000.000
Kredit
(Akumulated Depreciation) Rp
30.000.000
Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya
Debit
(Depreciation) Rp
27.000.000
Kredit
(Akumulated Depreciation) Rp
27.000.000
Untuk penjurnalan tahun tahun berikutnya sama saja,
tinggal diteruskan
Saya rasa sudah cukup
penjelasan tentang Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi,dan selesai
pula pembahasan tentang penyusutan aset tetap. jika ada yang tidak jelas, mohon
kritik dan sarannya dan semoga bermanfaat
0 komentar :
Post a Comment