Home » Archives for October 2016
Thursday, October 27, 2016
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang
dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu
tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum
pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan
jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada
tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi, evaluasi kinerja produk,
dan akhirnya membuang produk setelah digunakan. Atau kegiatan-kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang
individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku
konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer
atau user. Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke
dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi,
demografi, psikografi, dan perilaku.
Macam-macam Teori Perilaku Konsumen
1.
Teori
Ekonomi Mikro.
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan
berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan
pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang
telah dikonsumsinya.
2.
Teori
Psikologis.
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang
psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena
proses mental tidak dapat diamati secara langsung.
3.
Teori
Antropologis.
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari
suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti
kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Teori
Prilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan :
-
Pendekatan
nilai Guna Cardinal
1. Kepuasan
konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2. Makin
banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
3. Terjadi
hukum The law of deminishing Marginal
Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh
dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. (Mula-mula kepuasan akan naik
sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan
semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun
ini dikenal dengan hukum Gossen.
4. Tambahan
kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh
tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika
kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan
harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Keseimbangan
Konsumen
Keseimbangan
konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi
suatu barang.
Syarat
Keseimbangan :
1. MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn
2. Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M
MU : Marginal Utility
P : Harga
M : Pendapatan Konsumen
Diketahui
:
Px
= 2 Py = 1 M = 12
Syarat
Equilibrium:
1. MUx
/ Px = MUy / Py
12 / 2 = 6 / 1
2. Px
Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M
(2) (3) + (1) (6) = 12
Total
Utility
=
MUx QX + MUy QY
=
(12) (3) + (6) (6)
=
72
-
Pendekatan
Nilai Guna Ordinal
Kelemahan
pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan. Pendekatan ordinal
mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif). Tingkat kepuasan
konsumen dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat
kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama).
Ciri-ciri kurva
indiferens :
1. Mempunyai
kemiringan yang negative
(konsumen akan
mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang
di konsumsi).
2. Cembung
ke arah titik origin,
menunjukkan adanya
perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi
jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution).
3. Tidak
saling berpotongan
tidak mungkin diperoleh kepuasan
yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda.
Prinsip-prinsip Dasar Dalam
Analisis Perilaku Konsumen
1. Kelangkaan
dan terbatasnya pendapatan.
Adanya kelangkaan dan terbatasnya pendapatan memaksa
orang menetukan pilihan agar pengeluaran senantiasa berada dianggaran yang
sudah di tetapkan, meningkatkan konsumsi suatu barang atau jasa harus disertai
dengan pengurangan konsumsi pada barang atau jasa yang lain.
2. Banding Biaya
Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat.
Jika dua barang member manfaat yang sama konsumen akan memilih yang biayanya
lebih kecil. Disisilain, bila untuk memperoleh dua jenis barang dibutuhkan
biaya yang sama, maka konsumen akan memilih barang yang memberi manfaat lebih
besar.
3. Memperkirakan manfaat dengan tepat
Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat
dengan tepat. Saat membeli suatu barang bisa jadi manfaat yang di peroleh tidak
sesuai dengan harga yang harus di bayarkan: segelas kopi starsbuck, miasalnya,
ternyata terlalu pahit untuk harga Rp. 40.000,- percangkir. Lebih nikmat kopi
tubruk di warung kopi yang Rp. 3000,- pergelasnya. Pengalaman tersebut akan
menjadi informasi bagi konsumen yang akan mempengaruhi keputusan konsumsinya
mengenai kopi di masa yang akan dating.
4. Pendistribusian
Setiap barang dapat di distribusi dengan barang
lain. Dengan demikian konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.
5. Taat Akan Hukum
Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan
kepuasan ( the law of diminishing
marginal utility). Semakin banyak jumlah barang yang di konsumsi, semakin
kecil tambahan kepuasan yang dihasilkan. Jika untuk setiap tambahan barang di
perlukan sebesar harga barang tersebut (p),
maka konsumen akan berhenti membeli barang tersebut manakala manfaat tambahan
yang di perolehnya (MU) sama besar
dengan tambahan biaya yang harus di keluarkan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen
Menurut
James F.Engel-Roger D.Blackwell-paul W.Miniard dalam saladin (2003:19) terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1. Pengaruh
Lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai
dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang
membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi
mereka.
2. Perbedaan
dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan,
sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupakan
faktor internal (interpersonal) yang menggarakan serta mempengaruhi perilaku.
Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh konsumen dalam pengambilan
keputusannya.
3. Proses
psikologi, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan
perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen
sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan pembeliannya.
Manfaat Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua
kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi
implementasi (Peter dan Olson, 1999). Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau
produsen adalah mampu :
1. Membujuk
konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
2. Memahami
konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen
mampu memasarkan produknya dengan baik.
3. Memahami
mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau
produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
Sumber :
-
Sumarwan Ujang, Perilaku Konsumen, 2004,
Ghalia Indonesia
-
http://esty.staff.uns.ac.id/definisi-perilaku-konsumen/ (diakses
pada hari minggu, 12 April 2015 pada pukul 19.24 WIB)
-
Arsyad Lincolin, Ekonomi Manajerial
edisi keempat, yogyakarta : BPFE
TEORI LABA
Thursday, October 27, 2016 Unknown
TEORI LABA
Definisi
Laba
Laba
dalam ilmu ekonomi murni :
peningkatan
kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi
biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di
dalamnya, biaya kesempatan).
Laba dalam akuntansi :
selisih
antara harga penjualan dengan biaya produksi.
Teori Laba Dalam Ekonomi
Menurut
teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada
setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini
sebagai berikut:
1.
Teori
Friksi dari laba ekonomi
Teori
Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang laba/rugi ekonomi. Teori ini
menjelaskan bahwa pasar sering tidak berada dalam ekuilibrium karena perubahan
yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk atau kondisi biaya.
Hasilnya
adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi beberapa perusahaan. Dalam
jangka panjang, industri akan melindungi dirinya dengan cara memasang
penghalang masuk (entry barrier) dan penghalang keluar (exit barrier), sehingga
tingkat pengembalian pun akan menjadi normal (ekuilibrium).
2.
Teori
Monopoli dari laba Ekonomi
Teori
ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena factor-faktor seperti skala
ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat
mengmbangkan posisimonopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba
diatas normal untuk periode waktu yang lebih panjang .
3.
Teori
Inovasi dari laba ekonomi
Teori
inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, laba yang diatas
normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian,
perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan
persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan
perlu melakukan inovasi terus-menerus.
4.
Teori
kompensasi dari laba ekonomi
Teori
kompensasi dari laba ekonomi menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang diatas
normal semata-mata imbalan bagi perusahaanyang sangat berhasil memenuhi
kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasi yang efisien, dan sebagainya.
Teori ini juga mengnali laba
ekonomi sebagai imbalan yang penting bagi fungsi kewirausahaan daripara pemilik
atau manajer. Setiap perusahaan dan produk dimulai sebagai sebuah gagasan
untuklebih baik dalam melayani kebutuhan yang ada atau yang dipandang dari para
pelangganyang ada atau yang potensial. Kebutuhan ini tetap tidak terpenuhi sampai
seorang individu mengambil inisiatif untuk merancang, merencanakan, dan
mengimplementasikan satu pemecahan. Peluang untuk laba ekonomi ini merupaka
motivasi penting untuk kegiatan kewirausahaan.
Laba Bisnis Versus Laba Ekonomi
Publik
dan masyarakat bisnis pada umumnya mendefinisikan laba dengan menggunakan
konsep akuntansi. Disini laba merupakan sisa pendapatan penjualan setelah
dikurangi biaya eksplisit dalam menjalanakan bisnis.
LABA = PENDAPATAN – BIAYA
Ï€ = TR - TC
Laba
adalah jumlah yang tersedia bagi modal atau posisi kepemilikan setelah
pembayaran yang
dipergunakan perusahaan. Definisi laba seringkali dirujuk sebagai laba
akuntansi atau laba bisnis.
Para
ekonom juga mendefinisikan laba sebagai sisa pendapatan setelah biaya menjalankan
bisnis. Tetapi bagi para ekonom, masukan yang disediakan oleh pemilik
perusahaan termasuk usaha kewirausahaan dan modal merupakan sumber daya yang
harus dibayar jika sumber daya tersebut ingin dipergunakan dalam bisnis
tersebut dan bukan untuk usaha lainnya.jadi para ekonom memasukkan tingkat
pengembalian atas modal yang normal dan biaya kesempatan untuk usaha pemilik
wirausahawan tersebut sebagai hutang dan upah yang dibayar kepada tenaga kerja
dipandang sebagai biaya dalam meghitung laba bisnis. Tingkat pengembalian atas modal yang normal adalah tingkat
pengembalian minimum yang diperlukan untuk menarik dan mempertahankan investasi
untuk satu penggunaan tertentu. Dengan cara yang sama, biaya kesempatan dari
usaha pemilik ditetapkan berdasdarkan nilai yang dapat diterima dalam satu
kegiatan alternative. Bagi seorang ekonom masukan-masukan nilai yang disediakan
pemilik dan dipergunakan perusahaan. Konsep laba ini serigkali dirujuk sebagai
laba ekonomi untuk membedakannya dengan konsep laba bisnis.
Konsep
laba bisnis dan ekonomi membantu mempertajam focus pada masalah mengapa laba
ada dan apa pertanyaan dalam perekonomian pasar bebas. Konsep laba ekonomi
mengenali pembayaran yang diperlukan untuk penggunaan masukan yang disediakan
pemilik. Terdapat tiga tingkat pengembalia yang normal, atau laba, misalnya,
yang dipergunakan untuk menarik para individu untuk menginvestasikan dana dalam satu kegiatan dan bukan
menginvestasikan ketempat lain, atau menggunaknnya untuk konsumsi saat ini.
Laba normal ini semata-mata merupakan biaya modal, biaya ini tidak berbeda
dengan biaya sumber daya lainnya, seperti tenaga kerja, bahan atau energy. Harga
yang serupa terdapat untuk usaha kewirausahaan dari seorang manager-pemilik
sebuah perusahaan dan untuk sumber daya lainnya yang
dibawa oleh pemiliktersebut kedalam perusahaan. Biaya kesempatan untuk masukan
yang disediakan pemilik ini menawarkan penjelasan utama untuk adanya laba
bisnis.
Jenis jenis Laba
-
Risk
Bearing Theory of Profit
Perusahaan
harus mendapatkan keuntungan di atas normal (laba ekonomis ) apabila jenis
usahanya mempunyai resiko yang sangat tinggi.
Contoh
:
·
Pengeboran minyak lepas pantai.
-
Frictional
Theory of Profit
Asumsinya
: Pasar sering berada dalam posisi disequilibrium. Akibatnya perusahaan tidak
pernah mendapat laba di atas normal melainkan hanya laba normal saja.
Contoh
:
·
Munculnya
kendaraan bermotor mengakibatkan permintaan baja melonjak dan perusahaan baja
menikmati laba di atas normal, kemudian ada penemuan bahwa baja bisa diganti
plastik sehingga permintaan akan baja menurun sedangkan permintaan plastik
naik.
-
Monopoly
Theory of Profit
Perusahaan
dapat mempertahankan laba di atas normal dalam jangka panjang apabila perusahaan
tersebut dapat memperoleh fasilitas dari pemerintah, hak paten, dapat mencapai
skala ekonomis, dll.
-
Inovation
Theory of Profit
Perusahaan
dapat memperoleh laba di atas normal apabila ia dapat mencapai Penemuanpenemuan
baru.
Contoh
:
·
IBM
·
Xerox.
-
Managerial
Efficiency Theory of Profit / Compensatory Top
Suatu
perusahaan dapat mencapai laba di atas normal apabila ia berhasil melakukan
efisiensi di berbagai bidang serta dapat memenuhi keinginan konsumennya.
Fungsi Laba
Laba
yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari
industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda
bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan
metode produksinya tidak efisien.
Laba
memberikan pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki oleh
masyarakat sebagai refleksi peubahan selera kondumen dan permintaan sepanjang
waktu. Laba bukanlah suatu system yang sempurna. Lana bukanlah satu-satunya
yang dikejar oleh manajemen, melainkan aspek pelayanan.
Ditinjau
dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya
partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi
partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh
anggota.
Refrensi : supawi-pawenang.blogspot.com
Universitas : UNIBA
TEORI EKONOMI MANAJERIAL
Thursday, October 27, 2016 Unknown
TEORI EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial
adalah pengetahuan
yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan
pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan
secara efisien.
Ekonomi manajerial (managerial
economics) yaitu aplikasi (penerapan) teori ekonomi dan perangkat analisis
ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.
Pusat perhatian
ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan
selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total. Ekonomi manajerial
banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan
prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan
matematik. Analisis present value dilakukan dengan mendiskontokan aliran kas
masa sekarang dengan tujuan untuk pengambilan keputusan. Tingkat diskonto yang
cocok adalah opportunity interest rate yang merupakan tingkat penerimaan/hasil
yang paling baik dengan tingkat resiko yang sama. Analisis expected value
bertujuan untuk mengikhtisarkan distribusi probabilitas hasil secara tunggal
yang kemudian dibandingkan dengan nilai harapan (expected value) dari keputusan
alternatif yang lain. Expected value dari keputusan merupakan rata-rata
tertimbang dari hasil-hasil yang mungkin, dimana bobot dari setiap hasil adalah
probabilitas masa lalu dari terjadinya hasil tersebut. Analisis EPV
mensyaratkan pendiskontoan EV keuntungan untuk masa datang ke masa sekarang
sebelum diagrepasikan untuk memperoleh EPV untuk setiap keputusan alternatif.
Apabila perencanaan
perusahaan demikian pendek sehingga time horizon perusahaan berada pada periode
sekarang, perusahaan akan memaksimumkan keuntungan pada periode sekarang
apabila perusahaan memperoleh informasi secara penuh. Apabila perusahaan tidak
memperoleh informasi secara penuh maka kondisi yang dihadapi adalah situasi
yang tidak pasti sehingga perusahaan berusaha untuk memaksimumkan expected
value pada saat sekarang. Sedangkan, apabila perencanaan perusahaan lebih
panjang sehingga time horizon perusahaan berada pada periode masa yang akan
datang maka perusahaan akan memaksimumkan present value aliran kasnya, apabila
perusahaan beroperasi dalam kondisi pasti (certainty), atau memaksimum expected
value keuntungannya apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak pasti
(uncertainty).
Berikut beberapa pengertian menurut para ahli
mengenai ekonomi manajerial:
·
Mc Connel (1993) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai
berikut:
Ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat
berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya,
ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu
ekonomi adalah studi tentang perilaku manusia dalam memproduksi, mendistribusi
dan mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang tersedia untuk
mewujudkannya.
·
Ket (2000) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai
berikut:
Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang
bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang
terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan
demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam
membuat keputusan bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan
pada penggunaannya yang paling baik.
·
Evan J. Douglas (1995) memberi pengertian ekonomi manajerial
sebagai berikut:
Ekonomi manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses
pengambilan keputusan perusahaan atau organisasi.
·
Dominic Salvatore (1996)memberi pengertian ekonomi manajerial
sebagai berikut:
Ekonomi
manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori
ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah
bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien.
Ekonomi Manajerial dan Teori Ekonomi
Dalam teori ekonomi terdapat dua macam teori :
1. Mikroekonomi
Mikroekonomi ialah
ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara individual sebagai unit
pengambil keputusan.
Seperti :
-
konsumen individu
-
pemilik sumber daya
-
perusahaan bisnis didalam sistem perdagangan bebas.
2. Makroekonomi
Makroekonomi
sebaliknya yaitu ilmu yang membahas output, konsumsi, pekerjaan, investasi, dan
harga secara keseluruhan (agregat) di perekonomian.
Ekonomi Manajerial dan
Pengambilan Keputusan
Teori ekonomi
memprediksi dan menjelaskan prilaku ekonomi yang menjadi faktor penentu yang
paling penting atas pengambilan keputusan. Prinsip-prinsip ekonomi
manajerial pengambilan keputusan oleh manajer yang berkaitan dengan
mengalokasikan sumber-sumber daya yang langka secara efesien, antara lain:
-
Man
-
Money
-
Material
-
Methode
Ekonomi manajerial
merujuk pada aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan untuk menemukan solusi
optimal dalam berbagai masalah kaputusan manajerial. Ilmu Keputusan :
-
Matematika ekonomi
-
Ekonometri (Statistika)
Ekonomi
Manajerial dan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan terdiri
dari perangkat matematika ekonomi dan ekonometri (statistika)
untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk
menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu mencapai tujuannya dengan cara
yang paling efisien. Matematika ekonomi juga dapat digunakan untuk
memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang
dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri kemudian menerapkan
peralatan ststistik (terutama analisis regresi) pada data dunia nyata untuk mengestimasi
model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk
peramalan (forecasting).
Tugas utama manajer :
-
Membuat keputusan yang mampu meningkatkan performasi organisasi
(bisnis).
-
Mengambil keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis)
tercapai.
Perusahaan adalah
organisasi yang dijalankan untuk merubah input menjadi output yang berupa
barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan.
Tujuan perusahaan
:
Hubungan antara masalah dan keputusan bisnis
Pengambilan keputusan dengan melibatkan ekonomi manajerial
Proses yang terkait
dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu :
·
Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi.
·
Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan
tersebut.
·
Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi.
·
Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
·
Megimplementasikan keputusan tersebut.
Kerangka
Kerja Internasional Ekonomi Manajerial
Menjadi global telah
menjadi strategi persaingan yang penting. Banyak perusahaan-perusahaan internasional
yang membeli input dari luar negeri dan kemudian menjual produknya ke
luar negeri, dan bahkan mendirikan pabrik di banyak negara. Sehingga
perusahaan domestik menghadapi persaingan yang semakin besar dari
perusahaan luar negeri. Perusahaan global harus menjaga keseimbangan
antara fungsi sebagai suatu organisme global sambil menyesuaikan produknya
dengan selera konsumen lokal (pasar lokal). Para pemimpin perusahaan saat ini
harus memiliki keahlian selain keahlian dasar tradisional yaitu di bidang
akuntansi, pemasaran, dan keuangan. Para eksekutif bisnis global dituntut
untuk bisa menjadi seorang visioner bukan hanya sebagai manajer semata,
oleh karena itu ia harus memiliki beberapa hal berikut :
·
Mempunyai pandangan
yang global, mengerti tentang sistem informasi dan teknologi.
·
Dapat mempergunakan kesempatan dalam perbedaan dan ahli dalam
kerja tim, kreatif dan menunjukkan inisiatif, mampu memilah-milah berbagai
pola dan kesempatan dalam kekacauan dan mempunyai kemampuan untuk
menyatukan informasi ketimbang menganalisis saja.
·
Yang paling penting dia harus mempunyai keahlian yang tinggi
dalam berhubungan dengan orang lain dan mampu berkomunikasi secara
efektif.
·
Mempunyai kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai keahlian
yang berlainan untuk memecahkan masalah.
·
Harus dapat mengkombinasikan kerja keras dan pemahaman yang
mendalam mengenai bisnis yang digelutinya dengan kemampuan memberi
semangat kepada orang lain untuk bekerja keras agar visi atau tujuan
tersebut menjadi kenyataan. Mempunyai pemahaman yang mendalam terhadap
masalah-masalah global dan berbagai aspek etika dalam keputusan bisnisnya.
Perusahaan yang ingin
menjadi perusahaan global membutuhkan manajer yang jenius, produk yang
inovatif, kekuatan keuangan (modal), jangkauan global dan ketaatan
kapada pemegang saham.
Ekonomi
Manajerial dan Internet
Internet merupakan
tempat yang bagus untuk memulai mencari informasi tentang ekonomi
majanerial. Sebagai contoh, anda dapat menemukan informasi tentang ekonomi
makro dalam hal inflasi, pertumbuhan, dan pengangguran, juga
informasi tentang ekonomi mikro tentang sektor tertentu, industri, dan
perusahaan. Seluruh dunia secara cepat akan menjadi kesatuan jalur
informasi supercepat (information super highway) lewat internet. Ini berarti
individu, peneliti, perusahaan, dan konsumen dapat berhubungan dengan
perpustakaan, sumber data, serta informasi pemasaran dan mendapatkan
informasi yang luas yang tidak pernah merka dapatkan sebelumnya
hanya dengan seujung jari mereka. Melalui internet perusahaan juga dapat
memasarkan produk yang diproduksi yang dikenal dengan e-commerce.
Ekonomi manajerial dan
ruang lingkupnya
Ekonomi manajerial
adalah penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk
membahas bagimana cara suatu organisasi dapat mencapai target dengan cara yang
efektif dan efesien.
Atau definisi ekonomi
manejerial yaitu suatu pengetahuan yang menunjukan adanya penerapan teori-teori
ekonomi dan analisis pengetahuan dalam mengambil suatu keputusan yang
mengidentifikasi bagaimana cara organisasi dapat mencapai tujuannya secara
lebih efesien.
Inilah ruang lingkup ekonomi
manajerial :
Ekonomi manajerial
adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu ekonomi dan
pengambilan keputusan.
1.
Terkaitan Dengan Teori Ekonomi
Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan
perangkat ilmu terapan. Ekonomi mikro mempelajari mengenai tingkah laku ilmu
ekonomi secara individual sebagai unit pengambilan suatu keputusan dalam sistem
perdagangan bebas. Dan ekonomi makro melihatnya secara agregat, yaitu seperti:
output, pendapatan, investasi, keseluruhan harga atau harga total.
Teori ekonomi berguna untuk memprediksi serta menerangkan
tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan suatu model, model
merupakan suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan
berusaha untuk mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor dari suatu
kejadian.
2.
Terkaitan Dengan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan
juga ekonometrik guna untuk membentuk serta mengestimasi model yang ditujukan
untuk perilaku optimal suatu perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai untuk
memformulasi model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi ekonometrik
yang menerapkan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan.
3.
Keterkaitan dengan berbagai fungsional ilmu administrasi bisnis
Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional
ilmu administrasi bisnis menjadi latar belakang dalam pengambilan
keputusan. Area fungsi administrasi tersebut diantaranya meliputi: akuntansi,
keuangan, pemasaran, manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan produksi.
Jadi ekonomi manajerial adalah sebagai pelajaran yang
menggabungkan antara teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan juga area
fungsionl ilmu administrasi Bisnis, yang membahas bagaimana hal itu saling
berinteraksi antara satu sama lain pada organisasi atau perusahaan untuk
mencapai target atau tujuan perusahaan dengan cara yang lebih efisien.
Sifat ekonomi
manajerial
Ekonomi
manajerial disebut juga dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana penerapan
metode dalam proses pengambilan keputusan manjerial. Ekonomi manajerial dapat
mengembangkan prinsip ilmu yang tujuannya untuk meningkatkan keefektifan saat
mengambil keputusan.
Setiap manajer
pastinya akan mendapat masalah manajerial dalam bisnisnya. Permasalahan yang
timbul saat kesenjangan antara kondisi di lapangan dengan apa yang diharapkan
oleh seorang manajer, masalah tersebut beberapanya seperti:
- masalah dalam menentukan tingkatan harga maupun
keluaran produk.
- masalah dalam memilih tekhnik industri dan teknologi.
- masalah dalam tingkat persediaan.
- masalah dalam memilih media promosi atau media periklanan.
- masalah pendanaan.
- masalah pelatihan tenaga kerja.
Ekonomi manajerial
dapat membantu para manajer dalam mempengaruhi kinerja dan perilaku manajerial
ekonomi. Manajerial memanfaatkan beberapa analisis misalnya seperti: Metode
kuantitif, statis atau ekonometri dan konsep manajemen yang strategis dan
analisis keuangan.
Ekonomi manajerial
dapat menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan:
- Ilmu ekonomi yang diantaranya meliputi: ekonomi mikro
dan makro.
- Ilmu keputusan yang diantaranya meliputi: matematika
ekonomi dan ekonometri.
Refrensi : supawi-pawenang.blogspot.com
Universitas : UNIBA
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)