Home » Archives for April 2016
Monday, April 4, 2016
5.1 Perhitungan
Biaya Per Departemen
· Dalam perusahaan
manufaktur, produksi dapat terjadi di beberapa departemen. Setiap departemen
melakukan suatu operasi tertentu untuk menyelesaikan suatu produk.
· Dalam sistim
perhitungan biaya berdasarkan proses (process c osting), bahan baku, tenaga
kerja dan overhead pabrik umumnya dibebankan ke departemen produksi. Tetapi
jika suatu departemen diorganisasi menjadi dua pusat b biaya (cost center) a
atau lebih, perhitungan biaya berdasarkan proses tetap dapat digunakan.
Misalnya, suatu
departemen produksi yang memiliki empat lini perakitan dimana setiap lini
menghasilkan produk yang berbeda, dapat menggunakan perhitungan biaya
berdasarkan proses dan setiap lini perakitan diperlakukan sebagai pusat biaya
yang terpisah.
· Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan saat
produk dihasilkan dalam kondisi proses yan kontinu atau metode produksi masal
dimana produk-produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya
lain bersifat homogen.
5.2
Akuntansi Untuk
Bahan Baku
Misalnya, Selama bulan
Januari, bahan baku langsung sebesar $ 13.608 dan $7.296 masing-masing
digunakan di Departemen Pemotongan dan Departemen Perakitan.
Ayat Jurnal :
Barang Dalam
Proses – Departemen Pemotongan $
13.608
Barang Dalam
Proses – Departemen Perakitan $ 7.296
Persediaan Bahan Baku $20.904
5.3
Akuntansi Untuk
Biaya Tenaga Kerja
Misalnya, selama bulan Januari 500 jam tenaga kerja
langsung digunakan di Departemen Pemotongan, dan 921 jan tenage kerja langsung
digunakan di Departemen Perakitan. Tarif upah adalah $10 per jam di kedua
departemen, sehingga beban bulan Januari ke produksi untuk biaya tenaga kerja
langsung adalah sebesar $5.000 dan $9.210 masing-masing untuk Departermen
Pemotongan dan Perakitan.
Ayat Jurnal :
Barang
Dalam Proses – Departemen Pemotongan $
5.000
Barang
Dalam Proses – Departemen Perakitan $
9.210
Beban
Gaji $14.210
5.4
Akuntansi Untuk
Biaya Overhead Pabrik
·Baik dalam
perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses,
biaya aktual dari overhead pabrik diakumulasikan di perkiraan buku besar
Pengendali Overhead pabrik, dan rincian biaya overhead pabrik diakumulasikan di
buku pembantu atau catatan tambahan.
Ayat jurnal berikut ini mengilistrasikan Overhead Pabrik
aktual yang terjadi selama periode tertentu :
Pengendali Overhead Pabrik $20.900
Utang Usaha (pajak, listrik, dll) $ 7.400
Akumulasi Penyusutan Mesin $
5.700
Asuransi Dibayar Dimuka $ 500
Bahan Baku (Untuk bahan baku tidak langsung) $ 1.700
Beban Gaji (Untuk tenaga kerja tidak
langsung) $ 5.600
· Apabila Overhead
Pabrik dibebankan ke produksi.
Misalnya, overhead dibebankan ke produksi sebesar $7.904
di Departemen Pemotongan dan $11.052 di Departemen Perakitan.
Ayat Jurnal :
Barang Dalam Proses – Departemen
Pemotongan $ 7.904
Barang Dalam Proses – Departemen
Perakitan $11.052
Overhead Pabrik Dibebankan $18.956
5.5
Laporan Biaya
Produksi
Untuk mengilustrasikan laporan biaya produksi, asumsikan
American Chair Company menggunakan
sistim perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya
rata-rata tertimbang. Data produksi brikut ini tersedia untuk bulan Januari :
Pemotongan Perakitan
Jumlah unit di Barang dalam Proses, Persediaan
awal 100 180
Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan 600 -
Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan 500 -
Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan - 500
Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi - 580
Jumlah unit di Barang dalam Proses, Persediaan
akhir 200 100
Data biaya untuk bulan
Januari adalah sebagai berikut :
Pemotongan Perakitan
Barang dalam Proses,
persediaan awal :
Biaya
dari departemen sebelumnya - $ 8.320
Bahan
baku $
1.892 $ 830
Tenaga
kerja $
400 $ 475
Overhead pabrik $
796 $ 518
Biaya yg ditambahkan ke
proses selama periode berjalan :
Bahan
baku $ 13.608 $
7.296
Tenaga
kerja $
5.000 $ 9.210
Overhead
pabrik $
7.904 $11.052
Supervisor melaporkan bahwa :
·
Unit yang ditransfer dari Departemen Pemotongan ke
Departemen Perakitan adalah 100% selesai (500 unit ekuivalen untuk bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead)
·
Persediaan akhir di Departemen Pemotongan adalah 60%
selesai untuk bahan baku (200 X 60% = 120 unit ekuivalen untuk bahan baku)
·
20% selesai untuk tenaga kerja (200 unit X 20% = 40 unit
ekuivalen untuk tenaga kerja).
·
40% selesai untuk overhead pabrik (200 unit X 40% = 80
unit ekuivalen untuk overhead pabrik)
Unit ekuivalen di
Departemen Pemotongan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang
ditransfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan akhir, sebagai berikut
:
Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead
Unit ekuivalen
ditransfer keluar 500 500 500
Unit ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
Total unit ekuivalen 620 540 580
Rata-rata tertimbang
biaya per unit ekuivalen di Departemen Pemotongan ditentukan sebagai berikut :
Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead
Biaya di persediaan
awal $
1.892 $
400 $ 796
Bya ditambahkan selama periode berjalan $
13.608 $ 5.000 $
7.904
Total biaya yg
hrs dipertanggungjawabkan $ 15.500 $ 5.400 $
8.700
Dibagi dengan unit ekuivalen 620 540 580
Biaya per unit ekuivalen $
25 $ 10 $ 15
Ayat jurnal untuk mencatat transfer dari Departemen
Pemotongan ke Departemen Perakitan adalah :
Barang dalam proses Departemen
Perakitan $ 25.000
Barang dalam proses Departemen Pemotongan
$ 25.000
Note :
·
$25.000 berasal dari Total Biaya ($50) X unit yang
ditransfer ke Departemen Perakitan (500 unit)
Supervisor
melaporkan bahwa :
·
Unit yang ditransfer dari Departem Perakitan ke Barang
Jadi adalah 100% selesai untuk semua elemen biaya (580 unit ekuivalen untuk biaya
departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja dan overhead).
·
Persediaan akhir di Departemen Perakitan sudah sepenuhnya
selesai untuk biaya departemen sebelumnya (100 unit ekuivalen untuk biaya
departemen sebelumnya)
·
Persediaan akhir di Departemen Perakitan juga sepenuhnya
selesai untuk bahan baku (100 unit ekuivalen untuk bahan baku), tetapi hanya
70% selesai untuk biaya konversi (100 unit x 70% selesai = 70 unit ekuivalen
untuk tenaga kerja dan overhead)
Unit ekuivalen di
Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang
ditransfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan barang jadi, sebagai
berikut :
Biaya Bahan Tenaga
Overhead
Departemen Baku Kerja
Sebelumnya
Unit ekuivalen
ditransfer keluar 580
580 580 580
Unit ekuivalen di persediaan akhir 100 100 70 70
Total unit ekuivalen 680 680 650 650
Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen
Perakitan ditentukan sebagai berikut :
Biaya
Bahan Tenaga Overhead
Departemen Baku Kerja
Sebelumnya
Biaya di persediaan awal $
8.320 $ 830 $
475 $ 518
Biaya
ditambahkan selama
periode berjalan ..................... $
25.000 $7.296 $9.210 $11.052
Total biaya yang
harus diper –
tanggungjawabkan $ 33.320 $8.126 $9.685 $11.570
Dibagi dengan unit ekuivalen 680 680 650 650
Biaya per unit ekuivalen $ 49 $11,95 $14,90 $ 17,80
Ayat jurnal untuk mencatat transfer dari Departemen
Perakitan ke Persediaan Barang Jadi adalah sebagai berikut :
Persediaan Barang Jadi $ 4.317
Barang dalam Proses – Departemen Perakitan $ 4.317
Note :
·
$ 4.317 berasal dari Total Biaya ($93,65) X Unit Yg
Ditransfer ke Barang Jadi (580 unit)
·
Total biaya = $49 + $11,95 + $14,90 + $17,80
Laporan Biaya Produksi Untuk
Departemen Pemotongan
Job Order Costing
Monday, April 04, 2016 Unknown
4.1 Job Order Costing (Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan)
· Dalam sistim
perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi
diakumulasikan untuk setiap pesanan yang terpisah.
· Untuk menghitung
biaya berdasarkan pesanan secara efektif, pesanan harus dapat diintifikasikan
secara terpisah.
· Perhitungan
biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan.
· Dasar dari
perhitungan biaya berdasarkan pesanan hanya melibatkan delapan ayat jurnal
berikut ini :
1. Pembelian bahan
baku
2. Pengakuan biaya
tenaga kerja pabrik
3. Pengakuan biaya
overhead pabrik
4. Penggunaan bahan
baku
5. Distribusi beban
gaji tenaga kerja
6. Pembebanan
estimasi biaya overhead
7. Penyelesaian
pesanan
8. Penjualan produk
Contoh : Kartu Pesanan Untuk Pabrik Yang Tidak
Terdepartementalisasi
4.2 Akuntansi Untuk Bahan Baku
· Pembelian Bahan
Baku
Contoh : dibeli bahan
baku sebesar $ 25.000
Ayat Jurnal : Bahan
Baku $ 25.000
Utang
Usaha $ 25.000
· Penggunaan Bahan
Baku
Contoh : Sejumlah $
31.000 bahan baku diminta untuk produksi
Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses $ 31.000
Bahan
Baku $
31.000
· Jika Bahan Baku
Dikembalikan Ke Gudang Karena Tidak Dipakai
Contoh : Produksi
mengembalikan Bahan Baku ke Gudang sebesar $ 5.000
Ayat Jurnal : Bahan
Baku $ 5.000
Barang
Dalam Proses $ 5.000
· Bahan Baku Tidak
Langsung Dan Perlengkapan
a) Jika digunakan
di pabrik, maka dibebankan ke “Pengendali Overhead Pabrik”.
Contoh : Perlengkapan
senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk
produksi.
Ayat Jurnal : Pengendali
Overhead Pabrik $ 6.000
Bahan
Baku $
6.000
b) Jika tidak
digunakan di pabrik, maka dibebankan ke “Beban Pemasaran Dan Administrasi”.
Contoh : Perlengkapan
senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk
pemasaran.
Ayat Jurnal : Beban
Pemasaran Dan Administrasi $ 6.000
Bahan Baku $ 6.000
4.3 Akuntansi Untuk Tenaga Kerja
· Biaya Tenaga
Kerja Yang Terjadi
Contoh : beban gaji
pabrik $ 31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31
Januari dan akan dibayar pada
awal Pebruari
Ayat Jurnal : Beban
Gaji $
31.000
Beban Gaji Yang Masih Harus Dibayar
$ 31.000
· Biaya Tenaga
Kerja Yang Didistribusikan
Contoh : beban gaji
pabrik $ 31.000, sebesar $ 27.000 untuk proses produksi dan sebesr $ 4.000
untuk tenaga kerja tidak langsung.
Ayat Jurnal :
Barang Dalam Proses $
27.000
Pengendali Overhead Pabrik $
4.000
Beban
Gaji $
31.000
4.4 Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik
· Overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat
ditelusuri langsung ke pasanan tetapi terjadi dalam proses produksi. Oleh
karena itu biaya overhead diakumulasikan tanpa mengacu ke pesanan tertentu, dan
total biaya overhead kemudian dialokasikan ke semua pesanan.
· Biaya Overhead
Actual
Contoh : Rayburn
Company menghitung penyusutan mesin sebesar $ 4.929 dan asuransi pabrik yang
sudah jatuh tempo sebesar $ 516 untuk bulan tersebut.
Ayat Jurnal :
Pengendali Overhead Pabrik $
4.929
Akumulasi
Penyusutan Mesin $
4.929
Pengendali Overhead Pabrik $ 516
Asuransi
dibayar dimuka $
516
· Estimasi Biaya
Overhead Dialokasikan
Contoh : Overhead pabrik
sebesar $ 13.200 dibebankan ke barang dalam proses.
Ayat Jurnal :
Barang Dalam Proses $
13.200
Overhead
Dibebankan $
13.200
Ayat Jurnal Penutup pada akhir bulan :
Overhead Pabrik Dibebankan $ 13.200
Pengendali
Overhead Pabrik $
13.200
4.5 Akuntansi Untuk Barang Jadi Dan Produk Yang Dijual
· Barang jadi
senilai $ 56.926 ditransfer ke gudang untuk mengisi persediaan.
Ayat Jurnal : Barang Jadi $
56.926
Barang Dalam Proses $ 56.926
· Dijual barang jadi senilai $ 52.300, dengan harga jual
sebesar $ 70.000
Ayat jurnal : Piutang Usaha $
70.000
Penjualan $ 70.000
Harga Pokok Penjualan $ 52.300
Barang Jadi $ 52.300
Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya
Monday, April 04, 2016 Unknown
1.1
Aliran Biaya
Dalam Perusahaan Manufaktur
· Semua biaya
manufatur mengalir melalui perkiraan barang dalam proses dan persediaan barang
jadi. Hal ini merefleksikan penyerapan biaya penuh (full absorption cost).
· Aliran biaya
manufaktur :
Transaksi-transaksi yang
berhubungan dengan jurnal biaya manufaktur seperti tetrsebut diatas adalah
sebagai berikut :
·
Pembayaran secara kredit
·
Beban dibayar dimuka
·
Pembelian dan perbaikan aktiva tetap
·
Berbagai pembayaran untuk sumber daya
·
Pembayaran upah dan gajih
·
Pembelian bahan baku dan perlengkapan secara kredit
·
Pencatatan beban gaji
Untuk mengilustrasikan aliran biaya dalam perusahaan
manufaktur, perhatikan contoh berikut ini :
1.2
Pelaporan Hasil
Operasi
Laporan
Laba Rugi
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)